cari apa saja yang sudah ditulis cak-Senu

apakah Tuhan juga menciptakan kejahatan?

bagus untuk dibaca nie...
tak ambil dari artikel Mas Mahmud di fesbuk...

Ada sebuah cerita yang terjadi saat perkuliahaan, antara para mahsiswa dengan professor mereka. sang professor nampaknya hendak mencari pembenaran atas faham atheisnya atau apalah itu.

professor memulai kuliah itu dengan sebuah pertanyaan
" anak-anak mahasiswa, apakah kalian setuju bila saya katakan segala sesuatu di alam raya ini Tuhanlah penciptanya?

Mahasiswa :"iya betul prof"

professor :"kalau anda setuju, apakah anda juga setuju bila saya katakan bahwa Tuhan juga menciptakan Kejahatan"

Mahasiswa :" iya, pastinya begitu prof"

professor " bila Tuhan menciptakan kejahatan, dan kita bisa ambil kesimpulan asumsi, bahwa seseorang atau juga Tuhan bisa disifatkan dari apa yang dia ciptakan, maka apakah anda setuju juga bila saya katakan bahwa Tuhan adalah jahat?".

sampai pada titik ini, para mahasiswa tersenyum kecut dan nampak wajah ingah-ingihnya. dan si professor seakan menepuk dada, karena telah mementahkan anggapan mahasiswanya tentang ketuhanan.

tak berapa lama kemudian seorang mahasiswa mengangkat jarinya dan mulai bicara.
“professor, saya juga punya pertanyaan untuk anda” kata mahasiswa itu
“pertama, apakah dingin itu ada prof?” tanyanya kemudian.

“jelas ada, dingin itu ada?” jawab sang professor

“salah professor” sanggah si mahasiswa mengejutkan sang professor berikut seisi kelas itu
“dingin itu tidak ada prof, dingin itu kemudian ada karena kenihilan panas, ketiadaan panas, suhu -490 f, adalah keadaan dalam hukum fisika yang dideskripsikan sebagai ketiadaan panas, yang kemudian manusia menciptakan kata “dingin” untuk kondisi itu” urai sang mahasiswa dengan gamblang.

“kedua professor, apakah gelap itu ada?” lanjutnya.

“jelas ada, gelap ada” jawab sang professor

“sekali lagi anda salah prof” sanggah sang mahasiswa sekali lagi mengejutkan sang professor berikut seiosi kelas yang ikut mendengarkan dialog ini
“gelap itu tidak ada prof, gelap kemudian ada dikarenakan ketiadaan cahaya, gelap tidak bisa di pelajari prof, sedangkan cahaya bisa kita pelajari, cahaya yang memantul dari prisma kaca, memantulkan cahaya berwarna-warni yang semua dapat kita pelajari dan kita ukur, berikut kegunaan masing-masing, sedangkan gelap? Tidak dapat di pelajari” urainya sekali lagi dengan mantap.
“dan sekarang pertanyaan terakhir prof, apakah kejahatan itu ada?” Tanya sang mahasiswa.

“ya jelaslah ada, seperti yang saya utarakan di atas tadi kan?” jawab sang professor

“dan sekali lagi professor, anda salah untuk kesekian kalinya” bantah sang mahasiswa.
“kejahatan itu tidak ada prof, kejahatan itu ada karena ketidak hadiran Tuhan dalam diri seseorang, ibarat cahaya, Tuhan adalah cahaya itu, dan bila tidak ada cahaya dalam dada seseorang, maka otomatis gelaplah dadanya, dan pada kondisi demikian kita ciptakan kata “kejahatan” yang sebanarnya tidak ada itu” urai si mahasiswa.
Dan Sang professorpun terdiam……..
[+] selengkapnya...

mata, otak dan hati

ini sepenggal cerita tentang Abu Nawas. kita kenal Abu Nawas adalah tokoh dalam cerita komedi. komedi yang tidak hanya komedi ngelantur karena selalu mengangkat tema "filsafat hidup". dalam dunia islam Abu Nawas adalah tokoh "sufi"
ya..gitu..sebenarnya dia tu "wiseman" yang menyampaikan dengan cara komedi.

ini ceritanya:

Seorang murid Abu Nawas ada yang sering mengajukan macam-macam pertanyaan. Tak jarang ia juga mengomentari ucapan-ucapan Abu Nawas jika sedang memperbincangkan sesuatu. Ini terjadi saat Abu Nawas menerima tiga orang tamu yang mengajukan beberapa pertanyaan kepada Abu Nawas.

“Manakah yang lebih utama, orang yang mengerjakan dosa-dosa besar atau orang yang mengerjakan dosa-dosa kecil?” ujar orang yang pertama.

“Orang yang mengerjakan dosa kecil,” jawab Abu Nawas.

“Mengapa begitu,” kata orang pertama mengejar.

“Sebab dosa kecil lebih mudah diampuni oleh Allah,” ujar Abu Nawas. Orang pertama itupun manggut-manggut sangat puas dengan jawaban Abu Nawas.

Giliran orang kedua maju. Ia ternyata mengajukan pertanyaan yang sama, “Manakah yang lebih utama, orang yang mengerjakan dosa-dosa besar atau orang yang mengerjakan dosa-dosa kecil?” tanyanya.

“Yang utama adalah orang yang tidak mengerjakan keduanya,” ujar Abu Nawas.

“Mengapa demikian?” tanya orang kedua lagi.

“Dengan tidak mengerjakan keduanya, tentu pengampunan Allah sudah tidak diperlukan lagi,” ujar Abu Nawas santai. Orang kedua itupun manggut-manggut menerima jawaban Abu Nawas dalam hatinya.

Orang ketiga pun maju, pertanyaannya pun juga seratus persen sama. “Manakah yang lebin utama, orang yang mengerjakan dosa-dosa besar atau orang yang mengerjakan dosa-dosa kecil?” tanyanya.

“Orang yang mengerjakan dosa besar lebih utama,” ujar Abu Nawas.

“Mengapa bisa begitu?” tanya orang ktiga itu lagi.

“Sebab pengampunan Allah kepada hamba-Nya sebanding dengan besarnya dosa hamba-Nya,” ujar Abu Nawas kalem. Orang ketiga itupun merasa puas argumen tersebut. Ketiga orang itupun lalu beranjak pergi.

***

Si murid yang suka bertanya kontan berujar mendengar kejadian itu. “Mengapa pertanyaan yang sama bisa menghasilkan tiga jawaban yang berbeda,” katanya tidak mengerti.

Abu Nawas tersenyum. “Manusia itu terbagi atas tiga tingkatan, tingkatan mata, tingkatan otak dan tingkatan hati,” jawab Abu Nawas.

“Apakah tingkatan mata itu?” tanya si murid.

“Seorang anak kecil yang melihat bintang di langit, ia akan menyebut bintang itu kecil karena itulah yang tampak dimatanya,” jawab Abu Nawas memberi perumpamaan.

“Lalu apakah tingkatan otak itu?” tanya si murid lagi.

“Orang pandai yang melihat bintang di langit, ia akan mengatakan bahwa bintang itu besar karena ia memiliki pengetahuan,” jawab Abu Nawas.

“Dan apakah tingkatan hati itu?” Tanya si murid lagi.

“Orang pandai dan paham yang melihat bintang di langit, ia akan tetap mengatakan bahwa bintang itu kecil sekalipun ia tahu yang sebenarnya bintang itu besar, sebab baginya tak ada satupun di dunia ini yang lebih besar dari Allah SWT,” jawab Abu Nawas sambil tersenyum.

dikutip dari Sumber : sufiz.com [+] selengkapnya...

hatiku yang kecil

hatiq cuma ada satu tempat..
dan disitu sudah ada "Tuhan"
Tuhan begitu "Besar" sehingga hatiku sepertinya tidak cukup untukNya...

hatiku yang kecil, mudah luluh lantah tersapu riak air yang hanya disebabkan oleh kerikil....

hatiku yang kecil, mudah jatuh hilang di kerumunan gemerlap dunia..susah sekali menemukanya kembali...

aku selalu berdoa...semoga Tuhan selalu menggenggam hatiku yang kecil... [+] selengkapnya...

aku merasa.......

gak nyambung antara pikiran dan hatiku.
antara kemauan dan batasnya.
antara harapan dan modal mencapainya.
antara logika dan yang terjadi.
antara ember dan panci.. [+] selengkapnya...

hardisk eksternal

ada sebuah cerita pilu tentang diriku...
saat lagi stress2nya ngerjain skripsi.... pengeeeen gitu.. cari suasana baru untuk mengerjakannya. sumpek di asrama kampus terus..
lalu aku memutuskan untuk pulang ke rumah..
lagi pas enak2nya di jalan naek sepeda motor sambil dengerin mp3 suara angin(batrei abis!tapi earphone dibiarin aja nancep kuping) tau2 di jalan ujan aje! lagi bawa notebook juga...piye iki??(gimana ni?? :dalam bahasa jawa)

tanpa babibu!!kubelokkan mtor ke sebuah toko. disitu aku beli alat penyelamat alias "kantong plastik!!" kusrek kusrek kusrek!! terbungkus sudah tas notebookku...

eh....udah malem...ntar terusin kapan2 deh...tunggu ya!!! [+] selengkapnya...

aku dan keponakanku

namanya verida
anak dari adiknya ibuku atau lebih mudah anaknya pamanku
dia itu..gimana ya?
lucu,nakal,mudah menangis..
namanya juga anak kecil...































































[+] selengkapnya...

how to make the planet?

penasaran banget ada sebuah link artikel dari blog teman bertuliskan "how to make the planet".

apa yang terlintas di pikiranmu?

aku pikir apakah artikel ini di posting sendiri oleh Tuhan? Disaat planet yang kita tempati sekarang semakin tua, semakin rusak oleh manusia, Tuhan memberikan sebuah jalan kepada manusia untuk bisa membuat planetnya sendiri. Sebuah tutorial ditulis supaya kita bisa membuat planet cadangan jika sewaktu-waktu bumi ini sudah mati...

ah!!..apakah itu mungkin? toh ternyata tidak...hanya aku saja terlalu imajinatif...

Mungkin karena aku terlalu paranoid dengan keadaan bumi saat ini. Betapa tidak, bumi ini sekarang sudah sangat sakit. Sakit yang disebabkan oleh monster jahat (bahkan yang terjahat dari yang pernah ada). Monster jahat itu adalah kita manusia. 

Bumi sakit karena ulah manusia. Manusia sakit terkena efek sakitnya bumi. Manusia yang sakit (sakit fisik, sakit mental) justru semakin menyakiti bumi...

piye iki??

[+] selengkapnya...

blog yang malang...

blog yang malang..lahir di tangan orang yang tidak kreatif..

kasihan sekali nasibmu..terlantar...

maafkan aku karena aku sendiri juga bernasib sepertimu,  bahkan lebih parah..

mulai hari ini aku akan coba selalu menengokmu supaya kita bisa saling berbagi, saling memberi dan salaing mendukung...

[+] selengkapnya...