cari apa saja yang sudah ditulis cak-Senu

nyimpen aja spa tau kapan2 butuh

http://namabayi1000.blogspot.com/ [+] selengkapnya...

PERINGATAN BARU DARI PEMERINTAH PADA BUNGKUS ROKOK

[+] selengkapnya...

Topi Pendeteksi Sinyal Wi-Fi.


Bagi Anda yang sering menggunakan akses Wi-Fi mungkin memerlukan alat ini, Wi-Fi Cap Detector adalah sebuah alat untuk memeriksa ketersediaan sinyal wi-fi yang didisain kedalam sebuah Topi . Sebelumnya pernah juga muncul peralatan serupa yang dibenamkan kedalam sebuah T-Shirt.Topi Pendeteksi Sinyal Wi-Fi

Topi ini akan menyala jika kita berada pada area yang memiliki hotspot Wi-Fi, dengan Topi ini kita dapat memeriksa kekuatan sinyal Wi-Fi melalui baris-baris sinyal yang digambarkan pada Topi tersebut.

Sebelumnya alat ini pernah juga ditanamkan dalam sebuah T-Shirt dan memiliki fungsi serupa, namun dengan menambahkan alat ini pada topi, diharapkan bisa lebih awet mengingat Topi tidak harus masuk kedalam mesin cuci seperti halnya T-Shirt.

Jika Anda berminat untuk memiliki Topi ini, mungkin belum tersedia untuk pasar Indonesia, namun kita bisa membelinya secara online di situs ThinkGeek.com dengan harga US$ 14.99, Anda berminat memiliki Topi Pendeteksi Sinyal Wi-Fi?? [+] selengkapnya...

baca saja

Beberapa waktu lalu, di depan receptionist counter sebuah hotel, saya melihat adegan menarik:
pelayan hotel sedang menghadapi seorang pria yang penuh emosi.
Saat itu suasana hotel tengah sibuk mendaftar tamu-tamu yang baru datang. Orang yang persis di depan saya memberikan namanya kepada pegawai di belakang meja dengan nada memerintah..
Pegawai tersebut berkata, “Ya, Tuan, kami sediakan satu kamar ’single’ untuk Anda.”
“Single?!” bentak orang itu. “Saya memesan kamar double!”
Pegawai tersebut berkata dengan sopan, “Coba saya periksa sebentar.”
Ia mengambil pesanan tamu dari arsip dan berkata, “Maaf, Tuan. Pesanan Anda menyebutkan single. Saya akan senang sekali menempatkan Tuan di kamar double, kalau memang ada, tetapi semua kamar double sudah penuh.”
Tamu tersebut dengan berang, berkata, “Saya tidak perduli apa bunyi kertas itu, saya mau kamar double.”


Kemudian ia mulai bersikap ‘Anda-tahu-siapa- saya’ lalu berkata, “Saya akan usahakan agar Anda dipecat. Anda lihat nanti. Saya akan buat Anda dipecat.”
Di bawah serangan gencar, pegawai muda yang jelia itu menyela, “Tuan, kami menyesal sekali, tetapi kami bertindak berdasarkan instruksi Anda.”
Akhirnya, sang tamu yang benar-benar marah itu berkata, “Saya tidak akan mau tinggal di kamar yang terbagus di hotel ini sekarang, manajemennya benar-benar buruk.” Lalu ia pun pergi keluar.
Saya menghampiri meja resepsionis sambil berpikir, si pegawai pasti marah setelah baru saja dimarahi habis-habisan. Sebaliknya, ia menyambut semua itu dengan salam yang ramah sekali, “Selamat malam, Bapak.”
Ketika ia mengatur kamar untuk saya, saya berkata kepadanya, “Saya mengagumi cara Anda mengendalikan diri tadi. Anda benar-benar sabar.”
“Ya, Tuan” katanya. “Saya tidak dapat marah kepada orang seperti itu. Anda lihat, dia sebenarnya bukan marah kepada saya. Saya cuma korban pelampiasan kemarahannya. Orang yang malang tadi mungkin baru saja ribut dengan isterinya, atau bisnisnya mungkin sedang lesu, atau barangkali dia merasa rendah diri, dan ini adalah peluang emasnya untuk melampiaskan kekesalannya. ”
Pegawai tadi menambahkan, “Pada dasarnya dia mungkin orang yang sangat baik. Kebanyakan orang begitu.”
Sambil melangkah menuju lift, saya mengulang-ulang perkataannya: “pada dasarnya dia mungkin orang yang sangat baik.”
[+] selengkapnya...